Model Pengambilan Keputusan

Dalam pembuatan setiap keputusan, setiap level manajemen mendasarkannya pada berbagai data dan asumsi serta aturan yang berlaku.

Terdapat keputusan tertentu yang membutuhkan suatu kajian sebelum dieksekusi oleh para pihak yang harus menjalankan keutusan tersebut.

Keputusan-keputusan yang dibuat setelah melalui suatu proses kajian sebaiknya ditetapkan berdasarkan model pengambilan keputusan yang disepakati dari awal oleh berbagai unsur yang memberikan masukan sebelum keputusan dibuat oleh top manajemen dalam ruang lingkup pembuatan keputusan tersebut. Model-model yang berlaku dapat dipilih seperti : liberatore, cut off point, nominal group technic dll.

Yang menarik adalah model pengambilan keputusan berdasarkan nominal group technic. Dalam model ini, misalnya, dari 10 orang yang ahli di bidang tertentu dikumpulkan, dan diketahui 9 dari 10 orang tersebut menyetujui keputusan yang akan diambil, maka satu orang yang tidak setuju harus diteliti lebih jauh mengapa dia tidak setuju... Mungkin saja justru yang satu orang tersebut yang benar.

Keseluruhan proses pengambilan keputusan harus didokumentasikan yang dapat meliputi data dan asumsi yang digunakan, hasil kajian profesional, model pengambilan keputusan yang dipilih, dan proses pengambilan keputusan yang terdokumentasi dalam dokumen tertentu seperti : notulen rapat, minute of meeting yang ditandatangani oleh pihak-pihak yang dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan tersebut.

Dengan demikian, keputusan yang dibuat akan dapat dipertanggungjawabkan dan menjadi dasar bagi manajemen untuk mempertahankan dirinya, jika suatu saat misalnya, ada pihak-pihak yang berkepentingan (stake holder) mempertanyakan suatu keputusan bisnis yang tidak mencapai sasaran yang diinginkan. 

Dengan demikian, tidak ada alasan bagi manajer di level manapun untuk ragu-ragu membuat keputusan. Namun keputusan yang dibuat haruslah melalui mekanisme yang dirancang sedemikian rupa sehingga setiap keputusan yang dibuat benar-benar hanya untuk kepentingan unit atau organisasi ataupun perusahaan, dan sama sekali tidak ada conflict of interest di dalamnya.