Sabtu, 30 Agustus 2008

Peranan TI - Sistem Akuntansi Badan Layanan Umum Daerah - RSUD

Kemaren jumat 29 Agustus 2008 saya menjadi pembicara pada kegiatan Akselerasi Bimbingan Teknis Penyusunan Persyaratan PPK-BLUD bagi Rumah Sakit Umum Daerah se Jawa Barat di Hotel Horison Bandung. Sesi yang menjadi tanggungjawab saya adalah mengenai sistem akuntansi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Arsada (Asosiasi Rumah Sakit Daerah) Jawa Barat dan dihadiri oleh para Direktur dan Komite Medik RSUD se Jawa Barat.
Tampaknya, agar dapat secara optimal memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, RSUD diarahkan untuk menjadi BLUD. Dengan menjadi BLU/BLUD, maka RSUD dapat bergerak lebih bebas dalam meningkatkan pelayanannya serta dapat beroperasi secara efisien dan efektif dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangannya berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat.
Dalam sesi sebelumnya disampaikan juga keberhasilan yang telah dicapai RSUD Syamsudin di Kota Sukabumi dan RSUD Waled di Cirebon yang kinerja keuangan dan pelayanannya meningkat drastis dengan menerapkan prinsip bisnis dalam operasinya tanpa melupakan pelayanan kepada masyarakat miskin.
Sedangkan dari paparan atas sistem akuntansi BLUD sendiri, disimpulkan bahwa nantinya, jika RSUD telah menjadi suatu Badan Layanan Umum, maka sistem akuntansinya dan pelaporan keuangannya akan mengacu pada standar akuntansi keuangan (SAK) yang ditetapkan organisasi profesi akuntan Indonesia (dalam hal ini adalah Ikatan Akuntan Indonesia/IAI). Namun sebagai badan yang kekayaannya tidak dipisahkan dari keuangan Negara/Daerah, pada akhir tahun laporan keuangan BLU akan dikonsolidasikan ke laporan keuangan Kementerian/Lembaga/ Pemda dengan menggunakan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
Selain itu disimpulkan juga bahwa penerapan TI merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari berkaitan dengan besarnya jumlah transaksi yang terjadi serta adanya keharusan pelaporan keuangan berbasis SAK dan konversi di akhir tahun untuk konsolidasi laporan keuangan berbasis SAP.
Semangat RSUD-RSUD di Jawa Barat untuk dapat menjadi BLU sangat terasa. Hal ini terbukti dari permintaan bimbingan teknis penyusunan Laporan Keuangan Pokok sesegera mungkin guna memenuhi persyaratan menjadi BLUD.
Ah, tapi bagaimana dengan medical record berbasis TI? Teringat kuliah Pak Harjanto mengenai pentingnya medical record berbasis TI di Rumah Sakit. Hal ini juga saya sampaikan di sela-sela pemaparan tersebut.
Mudah-mudahan nantinya, suatu sistem informasi berbasis teknologi informasi terintegrasi baik untuk billing system/accounting maupun medical record dapat dikembangkan dan diaplikasikan di setiap RSUD di Jawa Barat guna mendukung dan memastikan pencapaian tujuan untuk meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Tidak ada komentar: